Manado, Komentaren.net – Ekspor langsung(direct call ekspor) perikanan dan pertanian Sulawesi Utara yang dirintis Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, menunjukkan perkembangan menggembirakan. Selain kontinuitas ekspor terjaga, volumenya juga meningkat signifikan.
Data Kanwil DJBC Sulbagtara selang Januari 2021 mencatat, sebanyak 65,5 ton (65.512,50 kg) komoditas perikanan (ikan tuna dll) dan pertanian (rempah-rempah dll) Sulut yang berhasil menyumbang devisa senilai 232.706 USD atau setara dengan Rp3,23 miliar, dikirim ke Jepang lewat direct call ekspor yang terbagi dalam 4 flight. Padahal sebelumnta saat dirintis ekspor perdana September 2020 silam, hanya 12,2 ton.
Fenomena ini menunjukkan upaya Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw untuk mewujudkan Sulut sebagai superhub Indonesia Bagian Timur, menunjukkan hasil.
Saat ini, ekspor komoditas Sulut ke Narita Jepang menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Hal ini merupakan wujud suksesnya sinergitas pemerintah dengan industri pengolahan, stakeholder, instansi vertikal serta maskapai penerbangan.
Keuntungan besar bagi Sulut bisa menjalankan ekspor langsung Manado-Narita, karena sebelumnya kegiatan ekspor harus melalui Jakarta atau Surabaya. Selain memperpendek waktu kirim, ekspor Manado-Narita langsung, berdampak baik terhadap harga komoditi di Sulut.
“Semoga ini berjalan terus sehingga bermanfaat banyak bagi masyarakat Sulut dan sekitarnya, tapi lebih khususnya tentunya bermanfaat bagi NKRI karena terbuka pintu baru untuk ekspor keluar daerah di luar negeri dari yang sudah ada selama ini, semoga Tuhan memberkati kita semua,” ungkap Gubernur Olly yang memiliki andil besar dalam membuka ekspor langsung ini. (rik)

redaksikomentaren@gmail.com