oleh

Wartawan Senior: Perlu Ada Pembaharuan di PWI Sulut

Manado, Komentaren.net – Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia Sulawesi Utara (PWI Sulut) yang akan digelar 28-29 Maret 2021, diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan wadah organisasi wartawan tertua di Indonesia tersebut. “PWI Sulut perlu ada pembaharuan. Organisasi perlu dijalankan secara professional,” ungkap Wartawan Senior Jeffry Pay kepada komentaren.net, Sabtu (27/03).

Menurut Pay, di era online dan digital saat ini, terjadi perubahan besar dalam dunia kewartawanan. Oleh sebab itu, PWI sebagai wadah para jurnalis harus membenahi diri dan harus bisa melakukan inovasi dengan melihat perkembangan dunia digital yang pesat saat ini.

PWI sebagai wadah organisasi wartawan, kata Pay, perlu responsif dalam memberikan pelayanan bagi kalangan wartawan anggota PWI. Termasuk merangkul berbagai wartawan baik senior maupun yunior. “Bukannya pasif,” kata dia menyebut, keaktifan PWI itu di antaranya dalam hal pelayanan bagi wartawan dalam pengurusan kartu keanggotaan dan pelatihan wartawan di era digital saat ini.

Oleh sebab itu, dia mengharapkan lewat konferensi PWI  Sulut dimana salah satu agenda utamanya adalah pemilihan calon ketua, perlu ada pembaharuan. Siapa saja yang mencalonkan diri dan nantinya yang akan menjabat ketua PWI, harus mampu membawa organisasi PWI lebih baik dan professional. “PWI (Sulut) harus dihidukan kembali sebagai organisasi professional. Torang harapkan ada pembaharuan,” katanya.

Terkait majunya Aswin Lumintang sebagai Ketua PWI Sulut, dia melihat bukan soal siapa, namun intinya figur itu bisa memberi perubahan pada PWI Sulut. “Aswin atau siapa pun itu, yang penting membangkitkan peran PWI dalam mensejahterakan wartawan,” katanya mengusulkan agar pengurus PWI baru nantinya bisa merangkul semua kalangan jurnalis dengan memberikan ruang dan wadah pertemuan, baik online maupun offline. “Kalau bisa tiap bulan PWI memfasilitas pertemuan wartawan,” usulnya.

Di sisi lain, dia menyayangkan banyak wartawan senior yang saat ini seakan tidak dipedulikan PWI. “Seakan tidak ada penghargaan sama sekali,” katanya.  

Senada disampaikan Wartawan Senior Joab palilingan. Wartawan yang berkiprah di PWI dan dunia kewartawanan sejak 70-an ini mengatakan, perpanjangan kartu PWI-nya tidak direspons petinggi PWI Sulut. “Saya di PWI sudah paling senior, tapi herannya untuk perpanjangan kartu PWI tidak bisa,” katanya menyesalkan.

Padahal kata dia, pada konferensi lalu dia masih menjabat panitia. Dulunya juga dia berada dalam pengurus bahkan pernah menjabat Sekretaris SIWO PWI. “Tapi sekarang untuk memilih saja masakan saya tidak bisa?,” tukasnya.  

Oleh sebab itu, dia sangat setuju dilakukan pembaharuan di kepengurusan PWI Sulut. “Perlu pembaharuan di PWI Sulut,” tegas Joab. Dia juga mengharapkan ketua PWI terpilih nantinya bisa merangkul semua anggota dan wartawan PWI, bukan berdasarkan like dan dislike. “Jangan kalau tidak memilihnya di konferensi, kemudian tidak dirangkul,” katanya. (rik/*)