KOMENTAREN.NET- Insiden yang terjadi di Desa Mopait, Kecamatan Lolayan Bolaang Mongondow telah menelan korban jiwa, salah satu warga Toruakat kecamatan dumoga.
Sesuai hasil investigasi preman dan masyarakat Tourakat dibayar 150.000 perorang oleh DS alias Donny dan HS alias Hasiringan dengwn dana dari bos mereka HD alias Hadi.
Aktivis BMR, Sehan Ambaru selaku insiator pembentukan Inmacy (Investmen monitoring Agency) dan Irawan Damopolii, paralegal lembaga penelitian masyarakat insan totabuan menyatakan prihatin dan semua pihak menahan diri dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Untuk mencegah hal itu terjadi lagi, keduanya meminta agar aparat keamanan menangkap para provokator yang selalu membuat aktivitas PT BDL terganggu.
Sehan menyatakan secara lantang otak dan dalang dibalik semua kerusuhan di PT BDL diduga kuat hasil rekayasa HP alias Hadi dan DS alias Dony.
Tuduhan Sehan Ambaru tersebut bukan tanpa dasar pasalnya DS Dan HP sudah hampir setahun ini bergerak memprovokasi masyarakat Toruakat.
Sebagaimana bukti-bukti di media sosial DS alias Doni di duga kuat memimpin preman bayaran masuk ke area PT BDL.
โUntuk itu kami minta Polda sulut segera menangkap dan memenjarakan dua oknum ini,โtegasnya, belum lama ini.
Bahkan disampaikan Sehan, informasi yang diperoleh dari karyawan-karyawan PT BDL, diantaranya TD alias To, yang juga tokoh pemuda kecamatan Lolatan dan kader Ansor menjadi saksi ketuka DE alias Doni dan komplotan preman yang sengaja di peralat hanya untuk memenuhi ambisi menguasai dan merebut PT BDL.
โUpaya provokator mereka tak berhenti di situ karena di duga kuat Mereka juga yang membuat komplein ke KLHK dan menghalang-halangi ijin IPPKH PT BDL agar ijinnya tidak terbit, Menurut kami Ini adalah bentuk provokasi dan kejahatan, โ Ucap Sehan tegas.
Senada yang di sampaikan Irawan damopolii. Menurutnya, Polda sulut harus menyikapi dengan serius permasalahan di wilayah resmi PT BDL untuk menghindari konflik berkepanjangan, Segera tangkap siapa aktor dan dalang yang selama ini memprovokasi preman bayaran yang tak tahu apa-apa terkait BDL.
Dikatakan Irawan apabila dua oknum ini tak Di tangkap maka konflik akan berlanjut.
โKami bersama polri untuk menangkap para provokator agar kondisi dilokasi pertambangan bisa damai dan aman,โtandasnya.
Terpisah, DS Alias Doni ketika di konfirmasi membantah jika dirinya aktor di balik konflik di lokasi BDL dan terlibat dalam penggalangan massa dan membiayai preman bayaran.
โ Itu tidak benar, Selama ini saya selalu menghimbau kepada seluruh karyawan saya agar tetap menjaga keamanan dan kenyamanan. Sekali lagi kami tak seperti yang di tuduhkan itu , โ Ucap Doni, dikutip dari Jurnalbmr.com.
Diketahui, Putusan Mahkamah Agung (MA) dalam konflik Manajemen PT Bulawan Daya Lestari (BDL) telah dimenangkan oleh Pak Yance Tanesia Cs, secara sah sebagai pemilik Perusahaan yang bergerak dalam usaha Pertambangan wilayah konsesi perkebunan Bolingongot di Kecamatan Lolayan Bolaang Mongondow, namun hampir setahun ini, sejumlah provokator selalu memprovokasi masyarakat, dan pada akhirnya berujung pada insiden beberapa waktu lalu.(*/mon)

redaksikomentaren@gmail.com