KOMENTAREN.NET – Keberhasilan Sulawesi Utara (Sulut) melakukan panetrasi ekspor langsung ke Jepang di tengah pandemi, memberikan manfaat besar bagi geliat perekonomian masyarakat yang sedang lesu. Menariknya, terobosan brilian Gubernur Sulut Olly Dondokambey tak hanya berhenti sampai di sini.
Olly Dondokambey yang kini menjadi Calon Gubernur Sulut untuk yang kedua kalinya, mengatakan ekspor komoditi pertanian dan perikanan Sulut akan diperluas ke berbagai Negara di Asia Tmur. “Setelah Jepang, kita targetkan Taiwan dan China. Banyak buyers telah mengontak kita,” ungkap Olly ketika diwawancarai Frida Lidwina dalam acara Live Program Leaders Corner CNN Indonesia, Kamis (08/10).
Calon Petahana Gubernur Sulut ini menambahkan, guna mengembangkan pasar ekspor terutama ke China, pihaknya akan mengupayakan penggunaan pesawat cargo yang memiliki volume muat lebih besar. “Sebab untuk saat ini ekspor kita ke Jepang masih menggunakan kargo pesawat penumpang,” katanya.
Saat ini, Sulut sendiri telah melakukan tiga kali flight ekspor ke Narita dengan durasi tempuh 5 jam. “Atau setidaknya di bawah 8 jam, hasil komoditi ekspor kita sudah sampai di pasar (Jepang),” tukas Olly.
Dibukanya ekspor langsung dengan menggunakan maskapai Garuda tersebut, memberi manfaat yang besar bagi perekonomian Sulut. Terutama dalam menggerakkan ekonomi di era pandemi yang sempat lesu.
Sedangkan menjawab pertanyaan tentang potensi Sulut untuk ekspor, Olly mengatakan 15 kabupaten di Sulut memiliki potensi besar di sektor perikanan dan pertanian. “Kita memiliki potensi besar di semua kabupaten/kota, cuma kendalanya (dulu) adalah transportasi. Namun sekarang sudah mulai (teratasi) dengan dibukanya ekspor langsung dari Manado ke Narita Jepang.”
Bahkan, kata Olly, target awal ekspor hanya ikan tuna. Namun kini berbagai produk Sulut lainnya seperti ikan air tawar (ikan mujair) dan juga ikan hias sudah dikirim ke Jepang. Demikian juga dengan produk pertanian dan lainnya, seperti bawang, gula aren yang juga sudah mendapatkan buyer di luar negeri.
Pengiriman pun, lanjutnya, sudah berasal dari berbagai daerah termasuk daerah kepulauan seperti Sangihe yang barusan telah mengekspor tuna ke Jepang. “Ada sekitar 300 kg tuna dari Sangihe yang masuk,” katanya.
Olly pun optimis pasar luar negeri akan lebih terbuka ke depan, sehingga akan memberikan manfaat besar secara ekonomi bagi masyarakat di Bumi Nyiur Melambai. (mon/*)

redaksikomentaren@gmail.com