Komentaren.net – Meninggalnya Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Dr Sinyo Harry Sarundajang (SHS), meninggalkan duka mendalam bagi Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte. Duterte dan Sarundajang adalah sahabat kental yang telah saling mengenal sejak keduanya masih menjabat walikota (Bitung dan Davao).
Dalam pernyataan resminya atas tutup usianya SHS, Presiden Duterte menyatakan duka yang mendalam disertai pesan menyentuh terkait SHS yang disebutnya sebagai “blood brother” (saudara kandung).
“Filipina kehilangan teman sejati,” kata Duterte seperti dilansir Philippine News Agency. Dalam pernyataannya, mantan Walikota Davao ini juga menyebut SHS adalah diplomat yang hebat dalam menjaga hubungan bilateral Filipina-Indonesia.
Duterte mengatakan, Sarundajang akan dikenang dan dihormati atas “komitmen dan dedikasinya yang mendalam dalam memperdalam dan memperluas hubungan khusus antara Filipina dan Indonesia”.
Presiden Duterte menyampaikan simpati yang sebesar-besarnya kepada Ibu Deetje Adeline Laoh Tambuwun (istri SHS), seluruh keluarga, dan Pemerintah Republik Indonesia. “Presiden menganggap Duta Besar Sarundajang sebagai sahabat sejati dan saudara bagi semua,” kutip media di Filipina.
Duterte mengakui, Sarundajang telah membantu memperkuat hubungan Filipina dengan Indonesia melalui peningkatan konektivitas, pertukaran orang-ke-orang yang berkelanjutan, serta kerja sama yang lebih besar untuk perdamaian, keamanan dan stabilitas, dan kemakmuran bahkan di skaladi ASEAN.
“Dia (SHS) bekerja tanpa lelah dalam melayani daerah pemilihannya di Bitung, Maluku Utara, Maluku, dan Sulawesi Utara yang membuatnya dihormati di Indonesia,” kenang Duterte yang bersama SHS berperan penting dalam menghadirkan patung Dr Sam Ratulangi di Davao dan patung Dr Jose Rizal di Bitung, Sulawesi Utara.
“Duta Besar Sarundajang adalah sahabat sejati dan saudara bagi semua,” ungkap Duterte yang dilansir inquirer.net. SHS meninggal 13 Februari 2021 di usia 76 tahun. Dia meninggal di saat masih aktif menjabat Duta Besar untuk Filipina, Marshal Island dan Palau.
Staf di Kedubes Manila menyebut, peranan SHS sebagai Dubes di Manila, telah berperan penting dalam membebaskan sandera WNI yang diculik Abu Sayyaf. Sejauh ini sedikitnya 10 sandera WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf berkat diplomasi SHS dan approacghnya dengan Presiden Duterte. (sbr/inq/*)

redaksikomentaren@gmail.com