Manado, Komentaren.net – Pembangunan fisik RSUD Kota Manado belum tuntas. Proyek fisik RSUD Manado baru dikerjakan 70%. Untuk menyelesaikannya Pemkot Manado masih membutuhkan suntikan dana sebesar Rp30 Miliar.
Estimasi pengerjaan fisik bangunan RSUD Kota Manado diakui Wali Kota Andrei Angouw masih di bawah 80 persen. “(Pengerjaannya baru) 70 persen,” ungkap Wali Kota Andrei Angouw ketika ditanyakan komentaren.net terkait progras pembangunan di RSUD Kota Manado.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke RSUD Manado lalu (25/05), Wali Kota Angouw yang saat itu didampingi pihak PT SMI mengungkapkan, penyelesaian RSUD ke depan anggarannya masih akan melihat kemampuan keuangan daerah, termasuk anggaran yang ada di APBD.
Terbuka juga opsi untuk kembali melakukan pinjaman ke pihak PT SMI jika memang diperlukan. “Semuanya akan dikaji dan dibahas bersama DPRD Manado sebagai bagian daripada pemerintah daerah,” jelas wali kota.
Pembangunan RSUD Manado dimulai di era Pemerintahan GSVL-Mor. Biayanya dianggarkan lewat peminjaman ke PT SMI, sebuah lembaga non-bank yang dikelola Kementrian Keuangan untuk membiayai infrastruktur pemerintahan di daerah.
Disebut-sebut, dana pinjaman pertama Pemkot Manado dari PT SMI berjumlah Rp120 Miliar. Namun hingga 2021 ini, meski RSUD Manado sudah sempat diresmikan di era Wali Kota GSVL, ternyata pengerjaan fisiknya belum tuntas 100%. Pekerjaan rumah ini harus dilanjutkan Pemerintahan AARS (Andrei Angouw-Richard Sualang). Salah satu opsi untuk menuntaskan proyek RSUD ini, adalah kembali meminjam dana ke PT SMI dengan nominal Rp30 Miliar.
Namun begitu, seorang sumber mengungkapkan, ada dana sebesar Rp30 Miliar yang rencananya dipinjam Pemkot Manado untuk revitalisasi salah satu pasar tradisional. Sumber menyebut, kemungkinan anggaran revitalisasi pasar itu akan di-switch untuk menyelesaikan pembangunan RSUD, agar tidak mandeg. (rik/sbr)
redaksikomentaren@gmail.com