oleh

Pelayanan PDAM Minahasa Dikeluhkan Warga

Minahasa, Komentaren.net – Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Minahasa dikeluhkan warga.

Salah satunya Jefree Uno warga Kelurahan Luaan Kecamatan Tondano Timur, yang juga sebagai ketua aliansi wartawan Minahasa (AWAM). Menurutnya, sudah hampir tiga pekan air tidak mengalir.

“So tiga minggu nda mengalir ini air PDAM. Padahal air ini torang pe kebutuhan sehari-hari. Torang sebagai warga pelanggan so resah dengan pelayanan PDAM Minahasa sekarang ini,” ujar Uno dengan dialek manado, Kamis (7/10/21).

Akibat tidak mengalirnya air PAM tersebut, sebagian warga terpaksa membeli air tangki.

” Torang terpaksa beli air yang dijual mobil tangki dengan harga 35 hingga 50 ribu per tong. Ini sudah memberatkan bagi torang warga, apalagi dimasa pandemi,” pungkasnya sembari berharap pelayanan PDAM Minahasa segera diperbaiki.

Terpisah, Direktur PDAM Minahasa Randy Rompas saat di konfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan, tidak mengalirnya air kedaerah pelayanan (konsumen), disebabkan 3 pompa di wilayah Paleloan jebol sehingga pengaruhnya cukup besar untuk pendistribusian air.

“Kalau di wilayah yang lain tinggal satu – satu pompa dan secara keseluruhan pengadaannya sudah di proses oleh Dinas PU,” terangnya.

Lanjutnya, hal tersebut sudah di sampaikan ke Bupati dan Beliau (Bupati,red) membantu 2 unit pompa yang saat ini masih dalam proses pengiriman dan langsung diperintahkan untuk segera diganti.

” PDAM kan perusahaan daerah Minahasa. Jadi, ada bantuan dari pemerintah daerah, karena kalau PDAM sendiri tidak ada kemampuan untuk membeli,” ujar Rompas.

Menurutnya, ketika ada masalah terkait pendistribusian air pihaknya langsung menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat.

“Jadi begitu ada trouble (masalah, red), Unit PDAM Tondano yang ada di wilayah tersebut langsung memberi pemberitahuan, baik itu melalui lurah maupun pemerintah setempat yang kemudian menginformasikan kepada masyarakat melalui Toa,” kata Rompas.

Dijelaskannya, saat ini pihaknya sedang mengupayakan bagaimana caranya untuk air yang ada itu dibuka tutup agar pendistribusian air dapat disalurkan secara bergantian.

“Ini yang sedang diupayakan oleh tim teknis PDAM saat ini, karena untuk menunggu pompa yang baru prosesnya cukup lama sebab pesan dari luar,” pungkasnya.(nes)