oleh

Pdt Arina: Saya Hanya Jalankan Tugas dari Jutaan Warga GMIM

KETUA Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM, Pdt DR Hein Arina angkat bicara terkait sikap tegasnya ketika memimpin proses ambilalih lahan GMIM yang dipakai YPTK. Menurut Arina, hal itu merupakan tuntutan yang melekat padanya sebagai Ketua Sinode GMIM.
“Kita ini Pendeta sekaligus Ketua Sinode, jadi kita hanya menjalankan tugas dari jutaan warga GMIM yang memerintahkan untuk mengambil asset itu. Kan sesuai hasil sidang majelis, kita harus menjalankan amanat itu,” kata Arina.
Soal kejadian di UKIT khususnya di Fakultas Teologia, dimana ambilalih lahan dipimpinnya secara langsung, Arina menegaskan selaku Ketua Sinode dia harus tegas dalam bersikap. Dan yang paling penting, kata dia, ialah harus mampu mengatur dan menata aset-aset GMIM.
“Sebab banyak aset GMIM yang dihibahkan warga, tetapi karena tidak diurus sertifikatnya, saat ini diminta kembali oleh anak dari yang memberi atau keluarganya. Itu karena kita tidak mengurus aset yang bersifat hibah ini. Jadi ada beberapa yang terpaksa saya tandatangan pengembalian aset. Itu karena lama tidak diurus, jadi anak-anak mereka minta kembali,” bebernya.
Dia mengakui, sikapnya yang tegas saat pengambilalihan aset Teologia YPTK, supaya kembali menjadi aset di bawah naungan Yayasan AZR Wenas, ada yang tidak setuju. Namun itu semua dia lakukan demi kelangsungan pelayanan dan GMIM sendiri.
Sementara itu aktivitas di Kampus UKIT, Senin (15/07) kemarin, terlihat berjalan seperti biasa. Bahkan di Fakultas Theologia terlihat ada sekitar 240 mahasiswa mengikuti ujian skripsi. Menariknya sejumlah dosen dari pihak YPTK terpantau datang ke Fakultas Theologia Wenas dan melakukan pertemuan dengan beberapa dosen UKIT Wenas di ruang Perpustakaan Fakultas Theologia.
Belum jelas apa yang dibicarakan, namun dari bocoran informasi yang didapat, para dosen itu terdengar membicarakan rekonsiliasi. Selain itu Ketua BPMS Pdt Hein Arina ditemani Bendahara Sym Recky Montong, serta beberapa pihak terkait melakukan kunjungan di lokasi pembangunan gedung empat lantai, yang direncanakan bakal dibangun di kompleks Bukit UKIT. “Nantinya akan dibangun gedung bertingkat di Bukit UKIT untuk dijadikan pusat perkuliahan,” tegas salah satu orang dekat Ketua Sinode yang meminta namanya tak ditulis.(ven)