oleh

Panitia Rampungkan Persiapan Peresmian Jemaat GMIM Lembah Yordan

-Berita Utama, Minahasa

Minahasa, Komentaren.net – Jelang peresmian Jemaat GMIM Lembah Yordan di Desa Atep, Panitia dan segenap Jemaat GMIM Bukit Sion dan Jemaat GMIM Lembah Yordan beserta masyarakat kompak bahu-membahu melaksanakan kerja bakti.

Ketua Panitia Pembangunan Gereja Hendrik Lumentut, didampingi oleh ketua Komisi pembangunan Gereja Ronny Malingkonor mengatakan, dari pihak gereja baik panitia maupun badan pekerja sangat bersyukur dan berterimakasih karena perhatian yang besar dari pemerintah yang ada di dua desa, yakni Desa Atep Satu dan Desa Atep. Terutama Hukum Tua (Kepala Desa,red).

” Hukum Tua dari Desa Atep dan Desa Atep Satu terlibat langsung pada kegiatan ini, baik dalam pelaksanaan pembangunan maupun dalam persiapan peresmian pemekaran jemaat. mereka ini (Hukum Tua,red) sangat luar biasa,” kata Lumentut, Jumat (20/8/2021) sore.

Persiapan peresmian tersebut, tambahnya, dilaksanakan oleh badan pekerja dan pemerintah desa, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten.

” Kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk Protokol Kesehatan (Prokes), yang pastinya akan dilaksanakan secara ketat sesuai dengan aturan protokoler,” terangnya.

Walaupun wilayah Desa Atep Satu dan Desa Atep ada di zona hijau, tambahnya, protokol kesehatan wajib dijaga.

Ditempat yang sama, ketua Komisi pembangunan Gereja Ronny Malingkonor, menambahkan Kegiatan yang rencananya akan digelar besok (Sabtu, 21 Agustus 2021), akan dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE, Bupati Minahasa,DR. Ir. Royke Octavian Roring MSi, Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut sedangkan acara ibadah peresmian jemaat akan dipimpin oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt.Dr. Hein Arina.

Sementara itu, Hukum Tua Desa Atep, Donal Malingkonor menambahkan bahwa dalam peresmian Jemaat GMIM Lembah Yordan besok akan dilaksanakan secara terbatas.

” Acara peresmian akan dilaksanakan secara terbatas, hal ini juga sudah diumumkan kepada masyarakat baik dari pihak gereja maupun pemerintah, dengan kehadiran maksimal 25%,” pungkasnya.(nes)