oleh

Michael Jacobus Katakan Ini Soal Penikaman Guru di Sulut

KOMENTAREN.NET, Bitung – Peristiwa meninggalnya seorang guru dan juga Pendeta yang ditikam oleh siswanya di SMK Ichtus Manado membuat seluruh warga Sulawesi Utara (Sulut) ikut larut dalam kesedihan. Nyanyian tanggapan pun mengema muncul diseluruh media sosial dan juga di media masa dan online yang mengecam bahkan memberikan solusi untuk meminimalisir akan kejadian pembunuhan sadis ini tidak terjadi kembali.

Sebagaimana golden solution yang disampaikan oleh Praktisi Hukum kondang Sulut Michael R Jacobus SH MH yang saat ini menjabat sebagai Konsultan Hukum Konsulat Jenderal Filipina ini, dimana dirinya turut larut dalam kesedihan dan suasana duka meninggalnya seorang Guru dan Pendeta bernama Alm Alexander Pangkey ini yang baru pertama kali terjadi di Sulut.

Menurut Jacobus yang merupakan seorang Lawyer ini bahwa menengok akan fenomena ini bahwa hanya ditegur saja oleh guru siswa sudah memendam dendam dan membunuh gurunya karena tak terima teguran. Akan sangat penting bagi guru maupun siswa diberikan edukasi hukum disetiap sekolah baik itu SMP sampai berjenjang ke SMA/SMK. “Sebab dengan adanya edukasi hukum masing-masing akan paham soal mana perbuatan-perbuatan yang ada resiko hukumnya,” tandas Jacobus kepada Komentaren.net Rabu (23/10/2019).

Lawyer yang sangat aktif dalam setiap kegiatan gerejawi ini menuturkan dengan adanya peristiwa pembunuhan guru ini, pihaknya bersama jajaran pengurus Badan Musyawarah Pemuda dan Remaja Gereja sangat menggumuli ini dan akan melakukan beberapa kegiatan.

Pertama, akan kerjasama dgn Lembaga Bantuan Hukum Missio Justitia untuk melaksanakan Penyuluhan Hukum dengan audiensnya guru dengan Tema “Antara Pembinaan Peserta Didik dan Perlindungan Hukum terhadap Guru dan Murid”.

Kedua, KKR dan Doa Bersama Guru Kristen Khusus SMP, SMA/SMK, dengan Tema: “Visi Guru Kristen Zaman Now”. Inti pesan memperteguh komitmen melayani Tuhan melalui mencerdaskan dan membentuk moral anak. Dan memberi topangan doa agar mereka tetap konsisten dalam visi dan panggilan iman itu.

Ketiga, KKR khusus Siswa/Siswi SMP, SMA/SMK, dengan tema: “Nation Call You”. Inti pesannya Negara menantimu dimasa depan, siapkan diri sejak sekarang dan bukan hancurkan diri.

“Konkritnya bahwa persoalan ini harus secepatnya dilakukan pencegahan sejak dini kepada adik-adik siswa disegala lini misalnya pendidikan, kegiatan gerejawi/keagamaan dan juga penyuluhan-penyuluhan kepada orangtua untuk bersama-sama mendidik, menjaga dan menghimbau kepada anak-anak kita agar menghindari perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum dan harus taat, menghargai dan menghormati kepada orang yang lebih tua dari kita apalagi sebagai seorang guru dan juga pemuka agama,” pungkas Konsultan Hukum Pemkab Kepulauan Sangihe ini.(nan)