DI tengah kontroversi kelelawar (paniki) sebagai pemicu virus corona yang merebak di China dan Hongkong, membuat media China South Morning Post (SMP) menyoroti penjualan paniki di Sulawesi Utara, terlebih khusus di Pasar Ekstrim Kota Tomohon. Bahkan dalam video yang dilansir SMP tersebut, sejumlah warga Sulut yang diwawancarai mengaku tidak takut untuk mengkonsumsi kelelawar yang telah dimasak. Para pedagang juga mengaku, pembeli paniki masih tetap banyak dari kalangan masyarakat. Berikut cuplikannya. (smp/*)

redaksikomentaren@gmail.com