SEBUAH sejarah baru diukir Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, ketika untuk pertama kalinya meluncurkan pesawat cargo langsung ke Bandara Changi, Singapura, Senin (08/03/2021). Cargo Direct Call dengan menggunakan jasa Maskapai Tri-MG Asia Airlines itu, membawa 4,19 ton produk perikanan dan 65,7 kg produk agriculture (pertanian) senilai 23,6 US Dollar.
Produk ekspor dari 9 perusahaan itu menandai geliat ekspor langsung Manado ke luar negeri untuk yang kedua kalinya di tengah pandemi. Direct call pertama kalinya dari Manado, dilakukan Maskapai Garuda Indonesia ke Bandara Narita Jepang, September 2020 silam.
Maskapai Tri-MG Asia Airlines sendiri masih asing di telinga, apalagi jika dibandingkan dengan Garuda Indonesia. Lalu siapa sosok di balik eksistensi Tri-MG Asia Airlines yang mengukir sejarah perdagangan ekspor langsung Manado ke Singapura?
Tri-MG Airlines tak lepas dari sosok Marco Isaak, sang Managing Director maskapai tersebut. Tri-MG Asia Airlines (PT Tri-MG Asia Airlines) adalah sebuah maskapai penerbangan yang berpusat di Indonesia dan berbasis di Jakarta.
Tri-MG Intra Asia Airlines adalah maskapai penerbangan yang utamanya mengoperasikan pesawat kargo pada rute terjadwal untuk charter kontrak dan rute tidak terjadwal untuk charter ad-hoc. Direktur Utamanya adalah Gibbrael Isaak.
Gurita bisnis Isaak sebenarnya bukan hanya Tri-MG. Marco Isaak tercatat sebagai berada dalam perusahaan Asia Cargo Network Sdn Bhd (ACN). Perusahaan ini belum lama mengakuisisi 51 persen saham Pos Asia Cargo Express Sdn Bhd (Pos ACE) senilai Rp140 miliar.
Hebatnya, mereka telah memperluas jaringan bisnis di tiga negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Managing Director ACN Marco Isaak mengungkapkan, akuisisi Pos ACE yang tercatat di pasar modal Malaysia ini menjadi strategi ekspansi untuk mengejar target pendapatan sampai dua kali lipat di tahun ini.
Karena itu, berbekal Aerospeed Aviation di Singapura, kemudian ACN yang menggandeng Pos ACE di Malaysia, dan Tri-MG Intra Asia Airlines di Indonesia. Ini strategi mereka dalam ekspansi untuk merajai pasar cargo udara di Asia, termasuk dengan merintis lahirnya cargo ekspor langsung Manado-Singapura.
Covid-19 yang melanda dunia, termasuk di Indonesia, dijadikan Isaak sebagai peluang. Dan Isaak benar, kini bisnis cargonya meningkat luar biasa. Dia pun makin berani menambah maskapai. Salah satunya dengan memperpanjang kontrak kerjasama dengan pihak Tri-MG dari Pos ACE.
Isaak optimis, potensi pendapatan dan ekspansi bisnis di sektor ini saat pandemi, akan semakin besar. Singapura sebagai Negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, merupakan salah satu target yang dibidik bisnis cargo Isaak.
Rencana besarnya, adalah bagaimana menggabungkan ACN di Singapura dan Indonesia, terutama untuk public listed. Hebatnya, Tri-MG Intra Asia Airilines dan ACN juga telah menggandeng perusahaan kargo besar lainnya seperti DHL, Caterpillar Group, dan JNE. Diyakini, perilaku masyarakat di era Covid, akan berpindah ke e-commerce yang memicu pergerakan bisnis pesawat cargo. (sbr/tim)
redaksikomentaren@gmail.com