oleh

Komponen Anak Bangsa Diminta Bersatu Selamatkan Garuda Indonesia

Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia, Tomy Tampatty bersama Pengurus DPP Sekarga saat menemui Menko Polhukam Mahfud MD. Foto (stvn)

Komentaren.net-.Menyikapi kondisi flag carrier aset bangsa, yakni Garuda Indonesia saat ini, pihak Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Indonesia mengajak seluruh steakholder dan seluruh anak bangsa untuk mendukung penyelamatan Garuda Indonesia dengan semangat merah putih, kebangsaan dan rasa nasionalisme NKRI yang tinggi.

Hal ini seperti yang diutarakan Ketua Sekarga Tomy Tampatty, bahwa ketika berbicara Flag Carrier Garuda Indonesia, maka kita tidak bisa lepas dari Nilai Sejarah Perjuangan Presiden Pertama RI Ir. Soekarno dan juga nilai sejarah pengorbanan masyarakat Aceh di awal kemerdekaan yang telah menyumbangkan hartanya kepada Presiden Pertama RI Ir. Soekarno untuk kepentingan pembelian pesawat pertama Indonesia type DAKOTA dengan nomor register  RI-001 Seulawah.

Pesawat inilah yang menjadi cikal bakal Flag Carrier Garuda Indonesia Airways dan kemudian berubah namanya menjadi Garuda Indonesia.

“Kita juga jangan pernah melupakan jasa perjuangan dari TNI AU yang di awal kemerdekaan ikut merintis berdirinya Flag Carrier Garuda Indonesia,” ujar Tampatty putra Bolaang Mongondow yang berkiprah di Jakarta.

Bahwa terkait penyelesaian permasalahan Garuda Indonesia saat ini, dirinya mengajak kita harus menyelesaikan permasalahan tersebut tetap dalam bingkai menjunjung tinggi nilai HISTORIKAL historikal di uraikan di atas,

“Karena sejujurnya nilai historikal flag carrier Garuda Indonesia lebih tinggi dari nilai beban hutang di masa lalu,” jelasnya.

Jika dilihat dari aspek bisnis, maka sekarang ini ada dua permasalahan besar Garuda Indonesia, yaitu dampak dari Pandemi Covid-19 dan dampak dari beban hutang yang timbul karena salah kelola di masa lalu.

Terkait dengan dampak Pandemi Covid-19, sama-sama diketahui bahwa semua lini bisnis di dunia termasuk Indonesia semua terkena dampak, maka dari itu sudah sewajarnya Negara/Pemerintah sebagai pemilik 60,54% saham harus membantu memberikan pinjaman modal kerja untuk kelangsungan kegiatan operasional dengan catatan, mulai dari sekarang ini semua bisnis proses harus dikelola secara transparan (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG).

Untuk beban hutang masa lalu, pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN harus ikut bertanggung jawab karena yang mengangkat Dewan Direksi dan Dewan Komisaris serta yang menyetujui perencanaan pengadaan Pesawat dan Mesin Pesawat di masa lalu adalah Pemerintah/Menteri BUMN masa lalu.

“Dan untuk kepentingan penyelesaian hutang tersebut, Negara/Pemerintah harus menyatakan menjamin semua hutang tersebut, walaupun yang akan membayar/menyicil adalah Garuda Indonesia  dari hasil kegiatan operasional dan kami optimis jika hal ini bisa terwujud,” urainya.

Pernyataan jaminan dari Negara/Pemerintah ini sangat dibutuhkan karena untuk kepentingan membangun kembali rasa kepercayaan Kreditur, Lessor, Vendor dalam rangka melakukan restrukturisasi dan negosiasi.

Dan terkait dengan adanya indikasi terjadi praktek korupsi, pemerintah harus meminta BPK untuk melakukan audit forensik terhadap semua proses pengadaan pesawat, mesin pesawat dan transaksi-transaksi lainnya di masa lalu dan masa kini.

“Kami sangat optimis akan kelangsungan Flag Carrier Garuda Indonesia kedepan setelah Covid-19 berlalu karena Garuda Indonesia sudah mempunyai modal besar yang lebih besar dari nilai hutang masa lalu,” jelasnya.

Menurut Tampatty, adapun modal besar itu, yakni Garuda memiliki brand yang cukup kuat dan dikenal di dalam maupun di dunia internasional dengan SDM yang berkualitas/standard SDM Airline kelas dunia.

“Selain itu Garuda Indonesia juga sudah memiliki sistem kerja yang sistematis dan mature termasuk dalam hal perawatan pesawat dan safety yang sudah di akui di dunia internasional dengan ditunjang oleh pelayanan Awak Kabin terbaik dengan selalu berkomitmen tinggi untuk menjaga SAFETY, SECURITY dan SERVICE,” tuturnya.

 
Selain itu, Garuda Indonesia juga memiliki infrastruktur Supporting Unit dalam melakukan kegiatan Operasional termasuk di antaranya Garuda Maintenance Facility sebagai tempat Perawatan Pesawat, Garuda Indonesia Training Center sebagai tempat pendidikan untuk SDM (Ground Staff, Pilot dan Awak Kabin) dan Aero Catering Services sebagai tempat penyediaan makanan untuk penumpang.

Tak sampai disitu, Garuda Indonesia pun sudah banyak menerima penghargaan dari dalam maupun luar negeri dan yang paling utama Garuda Indonesia sudah memiliki segmen pasar yang loyal terhadap pelayanan.
 
“Jangan sampai aset bangsa ini hilang. Semoga dengan semangat merah putih, rasa kebangsaan, serta nasionalisme yang tinggi dan menjunjung tinggi Sejarah Perjuangan Presiden Pertama RI Ir.Soekarno dan juga menghormati pengorbanan masyarakat Aceh, Flag Carrier Aset Bangsa Garuda Indonesia tetap terbang tinggi dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia,” pungkasnya.
(Stvn)