oleh

Kemenparekraf dan Dispar Sulut Kolaborasi Program BISA

PROGRAM Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) akan menjadi gerakan pemerintah dan stake holder pariwisata, menjelang dibukanya destinasi pariwisata di era new normal nanti, bahkan dalam tatanan pariwisata berkelanjutan.

Kolborasi Kemenparekraf (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara (Dispar Sulut) ini, akan ditindaklanjuti sampai di kabupaten/kota. Dispar Sulut akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota, guna mensosialiasi dan menerapkan program Kemenparekraf tersebut.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Henry Kaitjily kepada komentaren.net, Senin (29/06/2020). โ€œKita akan berkoordinasi dengan pemda di kabupaten kota, terutama di kawasan penyangga seperti Manado, Minut, Bitung dan Minahasa. Program BISA ini lebih pada untuk memastikan kesiapan destinasi sebelum memasuki new normal dan setelah pandemi,โ€ ungkap Kaitjily.

Destinasi Pariwisata yang sempat โ€˜ditinggalkanโ€™ sekitar 3-4 bulan karena pendemi, akan digiatkan lagi persiapannya, terutama menyangkut kebersihannya, keindahan, serta aman dan yang terpenting sehat.

Dan upaya ini diharapkan pemerintah, akan menjadi gerakan yang melibatkan masyarakat kelompok sadar wisata, asosiasi pariwisata dan ekonomi kreatif serta sentra kreatif, terutama untuk menerapkan aturan baru pasca pandemi global COVID-19 serta pariwisata berkelanjutan.

Sebelumnya Sabtu (27/02/2020) lalu, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf RI, Wawan Gunawan dan rombongan melakukan peninjauan destinasi di Sulut. Didampingi Kadis Henry Kaitjily, Gunawan dkk melihat langsung Pantai Tanjung Pulisan di Minut dan sejumlah obyek wisata lainnya di kabupaten/kota.      

Menurut Kaitjily, KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata Tanjung Pulisan Likupang, menjadi perhatian tersendiri Kemenparekraf, karena masuk sebagai lima destinasi super prioritas nasional.

Bahkan ketika sejumlah proyek strategis nasional dipending akibat pandemi ini, Presiden Jokowi menegaskan agar proyek KEK Likupang dan destinasi super prioritas lainnya tetap berjalan.

Program BISA sendiri merupakan bagian dari fase pemulihan dalam era pandemi. Sebelumnya Kemenparekraf menerapkan tiga fase yakni masa tanggap darurat, pemulihan dan normalisasi menuju bangkitnya pariwisata nasional. (vil/*)