Ketua Umum PB Gabsi, Miranda S Goeltom membuka Kejurnas Bridge Online Antar Kabupaten/Kota yang secara virtual semalam melalui Zoom yang diikuti seratusan orang mewakili PB Gabsi, Panitia. Pelaksana dan perwakilan dari berbagai Kabupaten/Kota se Indonesia.
Kejurnas Bridge Online Antar Kabupaten/Kota 2020 mempertandingkan 4 nomor pertandingan, yaitu Open, Ladies, Mixed dan Senior tim. Selain itu juga dipertandingkan kelompok umur yang terdiri dari: U12, U16, U18, U21, U26 dan U31. Namun U disini berarti โunderโ bukan usia jadi syaratnya peserta yang memenuhi syarat adalah pemain yang berusia 11, 15, 17, 20, 25 dan 30 tahun pada tahun 2020 atau kurang dari itu. Agar lebih jelas tentang aturan usia pemain yang memenuhi syarat adalah yang merayakan ulang tahun ke 11, 15, 17, 20, 25 dan 30 pada tahun 2020 untuk mengikuti kategori U12, U16, U18, U21, U26 dan U31.
Syarat untuk senior tim adalah berusia minimal 62 tahun pada tahun 2020 atau lebih tua. Sementara untuk open itu bebas diikuti oleh putra maupun putri. Syarat lainnya setiap pemain hanya boleh mengikuti 1 nomor pertandingan.
Kejuaraan yang diikuti 192 tim dari berbagai kota ini memecahkan rekor Kejurnas Bridge karena saat ini ada sekitar 1152 atlet yang ikut bertanding dari berbagai kota di Indonesia termasuk kota-kota yang selama ini hamper tidak pernah mengikuti Kejurnas Bridge. Sebut saja, Kabupaten Buton, Grobogan, Muna, Mamuju, Landak, Klungkung, Solok, Bengkulu Selatan, Sintang, Dompu dan lain-lain. Pertandingan akan berlangsung sebulan lebih, dimulai besok tanggal 20 Juli 2020 dan akan berakhir tanggal 23 Agustus 2020.
Peserta yang ikut ada 61 tim di nomor open team, 19 tim mix, 3 senior tim dan 4 ladies tim. Di kelompok junior 11 tim untuk U31, 25 tim U26, 22 tim U21, 21 tim U18, 19 tim U16 dan 5 tim U21.
Disinilah kelebihan olahraga ini dimana usia emas atlet tidak terbatas. Di kelompok U12 mungkin ada yang baru berusia 8 tahun, sedangkan di kelompok senior ada atlet yang sudah berusia sekitar 84 tahun. Suatu perbedaan usia yang sangat tajam dan ketika bertanding dimana tidak ada pembatasan usia bisa saja atlet 8 tahun mengalahkan yang senior yang sudah 84 tahun. Walaupun kemungkinan ini hanya terjadi dalam satu pertandingan dengan board yang dimainkan tidak banyak.
Dalam acara pembukaan secara virtual semalam, acara dibuka oleh Ronny Lontoh sebagai Ketua Komite Bridge Online PB Gabsi yang melaporkan tentang jumlah peserta yang ikut serta mengucapkan terima kasih kepada Panpel yang telah bekerja keras untuk menyukseskan event ini. Terima kasih kepada Tim Pakar yang akan mengevaluasi berbagai hal tentang protes dari peserta, para Tournament Director, tim bulletin, master point dan sekretariat dan tentu saja yang terutama kepada seluruh peserta. Karena tanpa partisipasi mereka event ini tidak akan sesukses ini.
Selanjutnya Miranda S Goeltom memberikan sambutan sekaligus membuka event ini. Dalam sambutannya, Ibu Miranda menekankan bahwa PB Gabsi akan menjadikan Kejurnas Bridge Online sebagai salah satu prioritas dalam pembinaan atlet sekaligus memanfaatkan teknologi online untuk memajukan bridge. Karena dengan online kita bisa memasuki seluruh pelosok tanah air untuk mengenalkan olahraga bridge yang sudah diyakini dapat membantu mencerdaskan bangsa. Oleh sebab itu Kejurnas Bridge Online akan diselenggarakan secara rutin setiap tahun.
Namun marilah kita memanfaatkan keunggulan teknologi dengan benar dan tepat. Bertandinglah secara antusias tapi dalam kerangka menjunjung tinggi sportivitas. Semoga tim pakar yang terdiri dari para pemain yang berpengalaman dan tidak diragukan kemampuannya dapat membuat event ini berjalan dengan lancer, lanjut Ibu Miranda.
Tim pakar kali ini diketuai Santje Panelewen dengan anggota Joto Then, Syahrial Ali, Robert Tobing, Noldy George, Kamto dan Bert Toar Polii.
Mari kita secara bersama-sama melatih diri kita untuk bermain secara wajar seperti saat bermain offline. Dengan cara ini jika diterapkan secara benar maka saya yakin nama Indonesia akan berkibar lagi di kalangan dunia bridge internasional.
Barusan tim Women U26 telah membuktikan mampu masuk 4 besar dunia dalam 3rd World Youth Team Bridge League dan Kids U16 naik ke Preimer League, lanjut Ibu Miranda.
Akhir kata selamat bertanding kepada seluruh peserta, semoga yang terbaik keluar sebagai juara.
Acara selanjutnya Chief Tournament Director Jhon Tumewu memberikan penjelasan tentang aturan pertandingan yang penting-penting.
(Oleh: Bert Toar Polii)

redaksikomentaren@gmail.com