KAPAL yang melayani rute perdagangan Negara-negara ASEAN yakni Filipina (Davao), Indonesia (Bitung) dan Vietnam (Ho Chi Minh) akhirnya tiba di pelabuhan Bitung, Kamis (11/07). Namun kapal โjalur suteraโ perdagangan ASEAN yang dirintis Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ini, hanya sekadar โceremonyโ di Bitung. Belum ada aktivitas bongkar muat untuk kepentingan ekspor impor.
Kapal bernama Baltic Summer ini tiba berlabuh di Selat Lembeh pagi hari hari sekira Pukul 06:00 WITA. Pihak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Bitung yang dipimpin oleh General Manager (GM) Damianto Pangaribuan langsung menginstrusikan 2 kapal pandu untuk mendorong kapal itu agar dapat Sandar di Dermaga 3 Pelabuhan Bitung.
Proses pendorongan ini memakan waktu hampir 1 jam, sehingga Kapal berbendera Liberia dengan panjang sekira 140 meter dengan bobot mati 10.842 Mt itu, bisa sandar dengan aman di pelabuhan Bitung.
Usai kapal ini sandar, jajaran Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bitung yang stand by bersama GM PT Pelindo dan crew-nya, bersama beberapa instansi kepelabuhanan dan Asisten 2 Pemkot Bitung serta Kadis Perdagangan, penyambutan terhadap nakhoda kapal.
Penyambutannya terlihat sederhana. Tidak ada tari-tarian khas daerah ataupun tenda dan sound system untuk menyambut kapal tersebut, padahal kapal ini merupakan program Kementrian Perdagangan RI dalam memajukan sektor perdagangan di Asia via laut yang telah dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.
Setelah kapal sandar dengan benar, pihak agensi Kapal Baltic Summer, Ibu Merry langsung mendampingi nakhoda kapal dan crewnya untuk bertemu dengan jajaran pejabat KSOP dan GM Pelindo serta pihak Pemkot yang kemudian mengalungkan kain sebagai simbol kehormatan. “Selamat datang di Kota Bitung dan kami sangat mengapresiasi kedatangan kapal ini hingga bisa tiba di Sulut yaitu di Pelabuhan Bitung,” tandas Kadis Perdagangan dengan Bahasa Inggris.
Manus Paendong perwakilan Kepala KSOP Bitung mengatakan, kedatangan kapal itu hanya โopen ceremonyโ dan belum ada kegiatan pengangkutan barang dan semacamnya. Dalam list awak kapal ini berjumlah 24 orang ditambah 3 awak representatif dan terbanyak adalah berasal dari Rusia dan ada juga dari Ukraina dan Belarusia. Hanya 5 jam di Bitung, kapal itu kemudian melanjutkan perjalanan ke Davao Filipina. Pihak agensi mengatakan, rute kapal tersebut yakni Ho Chi Minh (Vietnam), Labuan, Kinabalu (Malaysia), Bitung (Indonesia) dan Davao (Filipina). (nan)

redaksikomentaren@gmail.com