oleh

Kalapas IIB Tondano Akan Buat Pelatihan Tari Kabasaran di LP

Minahasa, Komentaren.net —

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tondano harus mempunyai warna sendiri, paling tidak untuk mengangkat karya-karya kearifan lokal di Minahasa Sulawesi Utara.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Yulius Paath, SIP, DEA mengatakan hal itu, Senin (13/2/2023) saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka pelatihan pertukangan dan seni rupa di aula Lapas Tondano.

“Nanti bekerja sama dengan dinas pariwisata kita akan menjajaki juga mengenai karya-karya kearifan lokal disini, salah satunya tarian kabasaran,”ujar Paath, Senin (13/2/2023).

Menurut dia, kearifan lokal itu harus ditonjolkan, bahkan jika memungkinkan tarian kabasaran itu akan dikedepankan.

“Saya ingin lembaga pemasyarakatan ini punya sanggar tarian kabasaran sendiri yang didalamnya terdiri dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), sehingga jika ada tamu-tamu yang datang kita akan sambut dengan tarian kabasaran,” kata dia.

Dikatakannya, program kita kedepan salah satunya adalah membentuk lapas tondano menjadi pusat pelatihan mengajar.

“Menjadi lembaga pelatihan yang bisa memberikan sertifikasi, tapi tentunya kita bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) atau pun instansi terkait lainnya,” ia menjelaskan.

Saat ini, lanjut dia, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tondano bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Minahasa dan seni rupa dari Jurusan Seni pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Manado melaksanakan pelatihan pertukangan dan seni rupa.

“Pelatihan pertukangan kayu sebenarnya sudah setiap tahun dilaksanakan. Namun, untuk pelatihan seni rupa baru pertama kali ini diadakan. Diharapkan agar ini menjadi agenda setiap tahun di Lapas Tondano,”kata dia.

Sebab, jika warga binaan ini betul-betul melaksanakan pelatihan dengan serius, bukan tidak mungkin hasil seni dan ketrampilan mereka akan membuahkan hasil. Misalnya gambar yang di desain dari kayu dan lain sebagainya, otomatis harga jualnya bukan biasa-biasa saja.

“Untuk itu, saya sangat berharap agar warga binaan di Lapas Tondano bisa terampil dan lebih produktif setelah mengikuti pelatihan ini. Sebab, ketrampilan yang diperoleh itu nantinya akan menjadi bekal jika mereka selesai menjalani masa pidana di Lapas Tondano,” tuturnya.

“Sebab, tujuan sistem Pemasyarakatan itu adalah bagaimana mengembalikan warga binaan ini ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang sudah dimiliki. Supaya mereka ini bisa hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat,” ia menambahkan. (nes)