oleh

Januari 2021 Sulut Surplus, Ekspor Nonmigas Terbesar ke Singapura

Komentaren.net – Seiring surplus neraca perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) pada Januari 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat, nilai ekspor nonmigas Sulut pada bulan Januari 2021 senilai US$ 94,28 juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 13,92 persen dibandingkan Desember 2020 yang senilai US$ 82,76 juta (m-to-m).

Dan jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2020 (y-on-y), nilai ekspor Sulawesi Utara juga mengalami peningkatan sebesar 32,91 persen. Komoditi ekspor lemak dan minyak hewan/nabati bulan ini, masih mendominasi.

Secara keseluruhan, volume ekspor Sulawesi Utara bulan Januari 2021 meningkat sebesar 20,97 persen, dibanding Desember 2020. Salah satu komoditi yang mengalami peningkatan volume ekspor adalah perhiasan/ permata. Yakni sebesar 1.557,16 persen, dan ampas/sisa industri makanan sebesar 322,22 persen.

Sedangkan komoditi dengan berat terbesar adalah garam, belerang, kapur yang mencapai 72.295 ton atau 50,98 persen dari total berat ekspor, dan Lemak & Minyak Hewan / Nabati yang mencapai 33.743,44 ton atau 23,80 persen dari total berat ekspor.

Sedangkan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada Januari 2021 adalah Singapura sebesar US$ 27,35 juta (29,01% dari total ekspor). Adapun produk yang paling banyak diekspor ke negara tersebut adalah Perhiasan/Permata.

Seperti diketahui, BPS Sulut mencatat, neraca perdagangan Sulawesi Utara yang diukur melalui penghitungan net ekspor (total ekspor dikurangi total impor) pada Januari 2021 mengalami surplus, senilai US$88,37 juta Nilai ini mengalami peningkatan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat senilai US$74,72 juta.

FREE ON BOARD

Untuk nilai FOB atau Free on Board ekspor Nonmigas Sulawesi Utara pada bulan Januari 2021 senilai US$ 94,28 juta, mengalami peningkatan sebesar 13,92 persen dibandingkan Desember 2020 yang senilai US$ 82,76 juta (m-to-m). Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2020 (y-on-y), nilai ekspor Sulawesi Utara juga mengalami peningkatan sebesar 32,91 persen. FOB adalah proses penyerahan barang yang sudah disepakati oleh pihak penjual ataupun pembeli dalam proses export dan import.

Angka positif neraca perdagangan Sulut ini tak lepas dari gebrakan dan peranan Pemerintah Provinsi Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Steven Kandouw. (sbr/*)