oleh

Jabat Komandan Upacara HUT Proklamasi di Istana, Pusung Status Ayat Alkitab

TERPILIH sebagai Komandan Upacara pada Peringatan HUT Proklamasi RI ke-75 di Istana Merdeka, merupakan sebuah kebanggaan bagi Kombes Pol Christ Reinhard Pusung. Namun di satu sisi, tugas tersebut merupakan tanggungjawab besar yang harus dilakukan tanpa kesalahan.

Tak heran di harinya bertugas Senin (17/08/2020) sore sebagai Komandan Upacara pada upacara penurunan bendera merah putih di Istana Merdeka, Pusung meminta kekuatan dari Tuhan agar bisa melaksanakan tugas yang akan menjadi perhatian ratusan juta masyarakat Indonesia di layar kaca.   

Penyerahan diri pada tuntunan Tuhan Yesus terlihat lewat status yang diunggah mantan Kapolres Minahasa ini jelang tugas negaranya itu. Pusung dalam akun facebooknya menulis kalimat yang terdapat dalam Kitab Mazmur. โ€œHanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah,โ€ tulis Pusung.

Pada status lainnya dia juga menyebut isi firman Tuhan dalam Alkitab yang berbunyi โ€œtetapi bukanlah kehendakku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi..,โ€ tulisnya dengan foto sedang berdoa.

Dan Pusung sendiri mampu melaksanakan tugas penting dan bersejarah dalam karirnya itu dengan baik, tanpa hambatan. Itu merupakan klimaks dari proses yang dijalani Perwira menengah Polri sebagai Kasatgaswil Densus 88 Aniteror ini, ketika ditugaskan sebagai Komandan Upacara Peringatan HUT Proklamasi RI ke-75.

Pria kelahiran Manado 21 Desember 1975 ini sebelumnya mengikuti proses seleksi yang tak gampang. Perwira pangkat tiga bunga ini awalnya mengikuti seleksi dari Institusi Polri bersama 19 rekan sejawatnnya yang memenuhi syarat. Setelah itu dipilihlah enam anggota Polri yang kemudian diseleksi lagi menjadi dua orang.

Dia kemudian mengikuti seleksi tingkat pusat bersama dengan kandidat Komandan Upacara dari tiga matra yang ada di TNI. Setelah proses seleksi yang panjang, Chris Pusung ditetapkan sebagai Komandan Upacara pada prosesi penurunan Sang Merah Putih.

“Indonesia memberikan kesempatan kepada semua anak bangsa tanpa memandang latar belakang suku dan agama untuk berkarya serta mengukir prestasi. Kami hanya punya semangat, kerja keras, serta harapan Indonesia milik kita semua. Dalam semangat kemerdekaan, mari bersama membangun negeri, rajut persaudaraan dalam kebangsaan Indonesia maju,” kata Pusung. (vil/sbr)