SEKRETARIAT Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sulawesi Utara (Bawaslu Sulut) dikunjungi ‘tamu istimewa’, Kamis (04/06/2020). Para tamu itu adalah Tim Covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Sulut.
Menurut Ketua Bawaslu Sulut, Herwyn Malonda MPd, Tim Covid-19 tersebut melakukan rapid test secara berurutan kepada Kepala Sekretariat, Aldrien Christian, serta para komisioner Bawaslu Sulut (Ketua Bawaslu Herwyn Malonda, Anggota Supriyadi Pangellu dan Anggota Mustarin Humagi.)
Lalu bagaimana hasil tes cepat tersebut? “Hasil rapid test tersebut akhirnya menyatakan bahwa Ketua, Pimpinan dan Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara, dinyatakan non reaktif atau aman, tidak ada indikasi terpapar virus (corona),” ungkap Malonda.
Rapid test sendiri seperti dilansir alodokter.com, adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.
Jadi, rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.
Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini. (vil/sbr)

redaksikomentaren@gmail.com