GMIM Sion Matungkas akan kembali membuka gedung gereja bagi jemaat untuk datang beribadah. Ibadah pertama secara fisik di era new normal ini akan digelar Minggu 28 Juni 2020 nanti. Hal ini dibenarkan Ketua BPMJ GMIM Sion Matungkas, Pdt Billy Johannis kepada komentaren.net, Jumat (26/06/2020).
Menurut Pdt Billy, ibadah pertama secara fisik setelah kurang lebih 3 bulan beribadah secara online, akan disertai dengan protap kesehatan untuk menghindari terjadinya persebaran virus Covid-19. “GMIM Sion Matungkas sudah menyiapkan segala sarana prasarana untuk itu,” katanya.
Gereja dalam menyambut tatanan new normal, kata Pdt Billy harus wajib menyediakan tempat cuci tangan, duduk di Gereja harus menjaga jarak, tidak saling meminjam alkitab, harus menggunakan masker, menyiapkan alat tes suhu tubuh, menyiapkan alat semprot sprayer disinfektan yg dilakukan secara rutin sebelum dan sesudah ibadah.
“Itu kalau mau anggota jemaat kita tetap sehat dan tidak saling menjangkitkan di antara kita. Jemaat GMIM Sion Matungkas telah menyiapkan prasarana itu termasuk untuk pelayan khusus, juga mereka yang bertugas sebagai prokantor, pianis, multimedia, petugas cek suhu tubuh telah disiapkan Face shield. Dan ibadah hari Minggu 28 juni 2020 adalah ibadah sosialisasi Physical Distancing dalam memasuki New Normal,” katanya.
Dan bertepatan dengan Bulan Pekabaran injil dan Pendidikan Kristen ke 189, pihaknya juga akan melaksanakan Perjamuan kudus dalam 3 kesempatan. Pertama jam 05.00 – 6.00, kedua jam 07 – 08, ketiga jam 09 – 10.00.
“Kami juga telah meminta izin kepada Polda Sulut melalui Direktorat Intelijen keamanan. Dan telah diberi izin dengan nomor: SI/26/VI/YAN.2.1/2020.
Kami sangat siap jika Bapak Gubernur atau Wakil Gubernur dan Kapolda hendak melaksanakan sidak atau turut bersama dalam ibadah tersebut,” katanya seraya mengatakan, Pergub Sulut nomor 44 Tahun 2020 menjadi pedoman dalam upaya gereja menjalankan aktivitas di tengah pandemi ini.
“Dalam Pergub no.44 thn 2020 pasal 19 tentang kegiatan keagamaan dirumah ibadah, bagaimana gereja dan para pemimpinnya menjadi barisan terdepan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada Jemaat tentang Physical distancing dan Sosial distancing. Ini jangan hanya sebagai slogan saja, tapi gereja harus menyiapkan sarana prasarananya,” pungkas Pdt Billy. (vil/*)

redaksikomentaren@gmail.com