KOMENTAREN.NET, Manado – Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia (READI), bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), University Of Waterloo (UOW) Canada, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, โPeluang Peran Aktuaris di Asuransi Umumโ, Rabu (12/02/2020) di Gedung E lantai 3 FMIPA Unsrat.
Anggota AAUI juga merupakan Anggota POK JA Literasi Keuangan OJK, Harris Marpaung menjelaskan tujuan program tersebut adalah untuk meningkatkan jumlah tenaga profesi aktuaris dan memenuhi kebutuhan tenaga profesi aktuaris di Indonesia.
โPentingnya peranan aktuaris pada industri keuangan, khususnya asuransi. Aktuaris mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan ini umumnya,โ terangnya dihadapan ratusan mahasiswa dan tenaga pendidik FMIPA Unsrat.

Sementara itu, Dekan FMIPA Unsrat, Benny Pinontoan mengaku optimis, di tahun ini akan memiliki program studi Akturia atau ilmu tentang pengelolaan resiko keuangan di masa yang datang.
Aktuaria merupakan, kombinasi antara ilmu tentang peluang matematika, statistika, keuangan dan pemrograman komputer.
Menurutnya, FMIPA Unsrat belum memliki program studi Aktuaria, padahal program studi ini sangat bagus. โKami akan buka, tapi saat ini dosen tetap untuk membukan program studi Aktuaria baru 2 orang, hanya butuh satu dosen lagi untuk membuka prodi tersebut. Kami juga menyambut baik kegiatan ini, karena berdampak besar bagi keluarga besar FMIPA Usrat,โ ungkap Pinontoan.
Menurutnya, jaman sekarang ini dunia industri sangat membutuhkan yang namanya tenaga akutaris. Karena dapat membantu pekerjaan asuransi.
โAktuaria saat ini sangat dibutuhkan sebab mereka punya kemampuan pada ilmu matematika,โ ujarnya. Dikutip dari Rencanamu.id, jurusan S1 Aktuaria baru muncul di beberapa perguruan tinggi negeri mulai tahun 2017. Jurusan Akturia juga langsung mendominasi jurusan dengan passing grade nilai UTBK tertinggi di bidang Sains dan Teknologi (Saintek), berdasarkan data SBMPTN 2019.
Di Universitas Indonesia, jurusan Akturia menduduki posisi ketiga jurusan dengan passing grade nilai UTBK tertinggi di bidang Saintek. Nilai rata-rata UTBK untuk jurusan Aktuaria yaitu 716,32, UTBK terendah/passing grade: 681,72, dan UTBK tertinggi: 782,33. Di Universitas Gadjah Mada, jurusan Ilmu Akturia menduduki posisi ketiga jurusan dengan passing grade nilai UTBK tertinggi di bidang Saintek. Nilai rata-rata UTBK untuk jurusan Aktuaria yaitu 685,55, UTBK terendah/passing grade: 665,53, dan UTBK tertinggi: 732,55.(bil)

redaksikomentaren@gmail.com