KOMENTAREN.NET – Pembahasan Ranperda Covid-19 yang digelar Senin (22/02) berlangsung panas.
Anggota Komisi IV yang juga Pansus Ranperda Covid-19, Melky Jakhin Pangemanan (MJP) menyampaikan bahwa hingga saat ini Fraksi Partai Golkar dan Fraksi Partai Demokrat tidak memasukkan pendapat akhir fraksi.
โPansus sudah melaksanakan pembahasan sesuai tahapan dan mekanisme. Hingga saat ini FPG san FPD tidak masukkan pendapat akhir. Itu pilihan mereka. sudah tiga fraksi yang setuju. Jadi tidak masalah,โujar MJP.
Saat itu juga, Ketua Fraksi Ketua Fraksi Raski Mokodompit mengajak seluruh personel FPG untuk keluar ruangan.
โKalau memang tidak dianggap, FPG walk out. Semua Fraksi PG keluar saja, baik yang hadir fisik maupun virtual,โtegas Raski.
Ditemui wartawan, Raski mengatakan sikap FPG dilakukan karena sikap pandang enteng oknum anggota DPRD.
โIni langkah protes kita pada sikap pandang enteng oknum anggota DPRD (MJP, red). Kalau memang Fraksi Partai Golkar tak lagi dipandang, kenapa kita harus disitu,โ tandas Raski.
MJP sendiri kembali mengatakan bahwa hal itu adalah sikap politik FPG.
โBegini, Mereka (FPG) yang keluar sendiri. Saya kira itu sikap politik mereka Fraksi Partai Golkar. Perlu diingat bahwa tahapan pembahasan sudah selesai. Ada dimana waktu tahap pembahasan?
Harus disiplin prosedur. Secara formal kita telah penuhi. Pembahasan sudah selesai dan hasil fasilitasi dari Kemendagri telah ditindaklanjuti dalam rapat sinkronisasi dan pendapat akhir fraksi telah diterima,โjelas MJP.
โKalau Fraksi Partai Golkar tidak setuju dengan Ranperda tersebut itu pilihan politik mereka. Intinya kita butuh produk hukum daerah dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian Covid 19 di Sulawesi Utara,โpungkasnya.(mon)

redaksikomentaren@gmail.com