Komentaren.net – Setelah Pemerintah Pusat menetapkan Kota Bitung sebagai KEK Industri dan Minut (Likupang) sebagai KEK Pariwisata, kini satu lagi kabupaten di Sulawesi Utara yang berpotensi dijadikan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus). Yakni Kabupaten Kepulauan yang berpotensi menjadi KEK Kelautan dan Perikanan.
Rintisan rencana hebat itu sedang diperjuangkan Bupati Talaud, dr Elly Engelbert Lasut (E2L). Peluang untuk itu terbuka lebar, karena selain Talaud memiliki potensi kelautan dan perikanan dengan kekhasannya sebagai daerah kepulauan yang berbatasan langsung dengan Filipina, Kota Melonguane juga telah masuk dalam Pusat Kegiatan Strategis Nasional.
Bupati Talaud E2L mengatakan rencana pembangunan zona atau kawasan ekonomi khusus (KEK) itu mencakup kawasan di Gemeh, Nanusa dan Miangas.
“Untuk dijadikan kawasan khusus seperti Batam. Tapi kalau Batam daratan, ini kita usulkan daerah lautan. Itu untuk kebijakan pembangunan berkeadilan berdasarkan zona,” katanya menambahkan, dengan hadirnya KEK tersebut, akan memberikan dampak ekonomi secara dahsyat dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat.
Menariknya, aku dia, rencana dan usulan KEK di Talaud itu, mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat. “Jadi yang kita usulkan sudah mendapat respons dari pemerintah pusat,” kata Lasut. Dan rencananya dalam waktu dekat, atau Maret 2021 nanti, pihak satgas dari Kemenko Maritim dan Investasi bersama pihak Kantor Staf Kepresidenan akan melakukan rapat langsung di Melonguane terkait berbagai rencana pembangunan nasional di Talaud.
FILIPINA
Letak strategis Talaud yang berbatasan langsung dengan Filipina, berikut potensi perikanan yang ada di dalamnya, merupakan peluang besar dalam pengembangan industri perikanan tangkap seperti halnya Ikan Pelagis Besar, Cakalang dan Tuna yang sangat bernilai tinggi di market luar negeri.
Tak hanya itu, penunjang sektor pertanian di daerah daratan Talaud juga, bersama produk sumberdaya sektor kelautan dan perikanannya, memiliki jarak yang dekat dengan Filipina, terutama ke Kota General Santos (Gensan), Provinsi Cotabato Selatan.
Gensan sendiri merupakan kota pelabuhan dengan fish port modern di kawasan Asia Tenggara. Peluang pasar ekspor ini turut diseriusi Bupati Elly Engelbert Lasut (E2L) dan telah memaparkan potensi tersebut ke pemerintah pusat terutama lewat Kemenko Maritim dan Investasi.
Bupati E2L mengharapkan perlu adanya regulasi khusus dalam upaya pihaknya mengembangkan potensi dan peluang pasar, terutama dalam menjalin kerjasama dengan pihak Gensan di Filipina.
Jika ekspor langsung terealisasi, hal ini nantinya akan mampu memangkas biaya produksi. Seperti diketahui, lazimnya selama ini, hasil tangkap di Talaud, harus dikirim ke Manado atau Surabaya dulu, sehingga memakan biaya produksi yang cukup tinggi. Namun jika ekspor bisa langsung ke Gensan, dipastikan bisa memangkas biaya produksi sehingga kesejahteraan nelayan dapat terangkat.
Sumber media ini di Gensan menyebutkan, selama ini sebenarnya ikan tuna di Gensan banyak ditangkap dari perairan Indonesia termasuk di Sulawesi Utara. “Dan tuna itu dikemas serta packaging untuk keperluan eskpor di Eropa dan Negara lainnya, sehingga pihak pengimpor meyakini produk tuna itu dari Gensan atau Filipina. Padahal sebenarnya itu dari Sulawesi Utara,” aku sumber media ini di Gensan. (sbr/*)

redaksikomentaren@gmail.com