oleh

Disebut Legislator ‘Malas Ngantor’, Laikun: Itukan Hanya Isu

KOMENTAREN.NET, Manado – Kasak kusuk soal siapa yang nantinya akan duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Manado dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) kian kentara. Informasi yang berhasil didapat media ini, SK dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Nasdem sudah berada di tangan Sekretaris DPRD Manado atas nama Andrey Laikun.

Saat dikonfirmasi, Sekwan DPRD Manado Steven Rende tidak menampik adanya SK itu. “Tinggal menunggu paripurna istimewa untuk dibacakan. Dan itu kalau sudah masuk ketiga nama pimpinan,” ujar sekwan namun enggan menyebut nama yang tertuang dalam surat itu.

Legislator Nasdem Dapil Tikala-Paal Dua Yanti Kumendong dikonfirmasi terpisah mengamini bila SK dimaksud sudah masuk ke sekretariat dewan. “SK sudah di ruangan sekwan, tinggal tunggu saja dibacakan dalam paripurna. Ada undangan dari beliau (Laikun) untuk dirayakan, jadi double perayaannya, selain merayakan keberhasilan pada pileg lalu, juga selebrasi duduk sebagai salah-satu pimpinan DPRD Manado,” kata srikandi Nasdem itu.

Anggota DPRD Kota Manado Adrey Laikun yang disebut-sebut akan duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Manado sesuai isi SK DPP Partai Nasdem mengatakan, dirinya siap ketika diberikan kepercayaan mengemban tugas tersebut. “Saya kalaupun partai memberikan kepecayaan sebagai pimdekot pasti siap melaksanakan sebagaimana tugas yang diembankan,” tutur Laikun Senin (02/09) via telepon.

Ketika ditanyakan soal perayaan atas keberhasilan itu, Laikun mengaku kalau kegiatan itu dilakukan dalam rangka mensyukuri pelantikan sebagai anggota DPRD Manado. “Kemarin itu syukuran sudah dilantik, bukan karena sudah ada SK,” ucap Laikun kembali.

Menariknya, Pemerhati Politik dan Pemerintahan Kota Manado Terry Umboh memberikan tanggapan keras terkait dengan keberadaan SK tersebut. Bahkan Umboh menegaskan, seorang pimpinan harus benar-benar memiliki latar belakang politik yang mumpuni.

“Saya kira tidak mudah duduk sebagai pimpinan dewan. Karena harus benar-benar memahami tupoksinya. Dan harus dilihat presentasenya mengawal aspirasi, bagaimana itu bisa menjadi tolak ukur kalau jarang masuk kantor,” ketusnya.

Lanjutnya, lobi-lobi untuk kepentingan politik sah-sah saja dilakukan, tapi harus dibarengi dengan keseriusan hingga perhatian terhadap tugas dewan. “Lobi untuk kepentingan politik itu hal biasa, tapi jangan abaikan tugas sebagai anggota DPRD, karena itu amanah.”

Meski begitu ia menjelaskan bahwa apapun keputusan partai harus dihargai. Untuk dilaksanakan setiap kader yang ditunjuk dalam menjalankan tugas. “Tapi kita harus menghargai keputusan dari internal partai. Siapapun yang akan duduk sebagai pimpinan harus benar-benar memahami tugas dan fungsi, hingga aspirasi dan amanah masyarakat dapat disalurkan dengan baik sesuai aturan,” tandas Umboh. Laikun sendiri membantah kabar miring itu. Katanya, setiap orang bisa berpikir apa saja, namun dirinya tetap akan mengkuti aturan dan tugas sebagai wakil rakyat sejak dilantik pada 14 Augustus 2019 silam. “Itu hanya isu saja. Kenyataannya tidak begitu, saya setiap hari berada di kantor,” pungkasnya.(rol)