SEJUMLAH delegasi forum Negara-negara Kepulauan dan Pulau yang hadir dalam iven internasional Archipelagic & Island States (AIS) 2019 di Kawasan Phon Kasih Megamas Manado kemarin (31/10), mengagumi keindahan alam Sulawesi Utara (Sulut). Sehingga tak berlebihan jika Sulut dipercayakan dua kalinya menjadi tuan rumah forum yang dihadiri puluhan pejabat setingkat menteri.
โKota ini (Manado, Sulawesi Utara) indah,โ ungkap Jone Lutua, salah satu anggota delegasi dari Republik Fiji ketika diwawancarai Komentaren di lokasi kegiatan AIS Forum. Tak hanya alamnya, Jone juga memuji karakter orang Sulut yang dinilainya ramah. โWarga di sini friendly. Dan selalu tersenyum menyambut kami. Kami juga gampang untuk keliling di kota ini,โ katanya seraya mengatakan, warga Sulut suka membantu (helpfull).
Diakui Jone, Sulut memiliki kemiripan topografi dengan Fiji yang juga merupakan daerah pantai. Fiji juga sama halnya dengan Sulut, menjadikan sector pariwisata sebagai salah satu andalan daerah. Namun kalau Sulut banyak didominasi turis Cina, kebanyakan wisatan yang datang ke Fiji dari Australia, AS dan New Zealand.
Fiji sendiri menjadi satu-satunya Negara peserta AIS Forum yang membuka stand pameran di kompleks AIS, Pohon Kasih Megamas. Katanya ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap suksesnya iven AIS di Sulut, sekaligus berharap ada kerjasama di bidang kepariwisataan dan lainnya.
Secara terpisah, saat diwawancarai wartawan di sela-sela kegiatan AIS, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, orientasi pemerintahan Sulut mengarah ke Pasifik. โKita harus bikin terobosan, jangan seperti katak dalam tempurung,โ tandas Olly.
Terkait kehadiran para delegasi AIS dari berbagai Negara di dunia, Olly optimis akan memberi dampak positif yang besar bagi perekonomian dan investasi daerah. โSulut akan lebih dikenal di Negara-negara yang ada. Nantinya mereka akan datang kembali, dan menceritakan pada warga mereka tentang Sulut (yang indah).โ
Olly mengungkapkan, dalam iven AIS ini akan memberi promosi besar bagi Sulut. Dan dengan begitu, investasi akan menyusul. โKita promosi seluas-luasnya. Mereka saat ini akan melihat-lihat dulu, baru nantinya mereka akan memilih apa bisnis boleh mereka lakukan di sini. Sama dengan torang kan. Lihat dulu, baku kenal, baru masuk ke hati. Begitulah pariwisata dan mengolah ekonomi. Kita kasih kenyamanan supaya mereka tertarik dan dating kesini berinvestasi,โ tandasnya. (mon/rik)

redaksikomentaren@gmail.com