KOMENTAREN.NET, Manado – Ketua Harian KONI Sulut Kolonel Inf Theo Kawatu mengharapkan seluruh cabang olahraga yang mengikuti Pra PON, jangan hanya mengejar kuota atau sekedar lolos PON tapi berjuang untuk medali.
Sulut dikatakannya saat ini mengejar target untuk memperbaiki prestasi, lebih baik dibandingkan prestasi di PON 2016 di Jawa Barat. “Sulut targetkan meraih prestasi lebih baik dibanding PON 2016. Karena itu semua cabor harus berjuang untuk meraih medali. Bukan sekedar ikut PON, apalagi dengan jumlah atlet yang banyak namun tanpa prestasi,” ujarnya.
Theo Kawatu yang juga mantan atlet Atletik Sulut dan berprestasi ikut memecahkan rekornas lari 4 X 400 Meter bersama Hendrik Mandagi, Herman Mandagi dan Christian Nenepath ini menyoroti ada cabor di Pra PON yang memberangkatkan sampai 24 atlet, namun satupun atlet tak ada yang lolos ke PON.
“Lebih baik berangkat dengan jumlah atlet yang sedikit namun menjanjikan akan mampu berprestasi dan meraih medali,” katanya lagi.
Dikatakannya, 5 cabang olahraga dinilai memiliki potensi untuk meraih medali di PON 2020 di Papua. Kelima cabor tersebut menurutnya, Muathay, Layar, Silat, Tinju dan Taekwondo. “Muathay Sulut bahkan memiliki atlet Juara Dunia. Kita harapkan kelima cabor ini dan cabor lainnya mampu berprestasi dan meraih medali di PON mendatang,” katanya menambahkan.
Namun begitu, 10 cabor yang dikatakan telah dicoret dari PON, diharapkan akan tetap semangat, apalagi yang belum mengikuti Pra PON. “Mudah2an atau perubahan Perpres yang mengatur PON hanya bisa dilaksanakan di satu provinsi,” ujarnya.
Bila ada perubahan, maka 10 cabor tersebut dapat saja dilaksanakan di Jakarta atau Palembang. Sulut dikatakan memiliki 2 cabor potensi meraih di antar 10 cabor tersebut, yaitu Bridge yang selalu meraih Medali Emas di PON dan juga Dancasport yang potensial meraih medali. (kmh)

redaksikomentaren@gmail.com