KOMENTAREN.NET – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani (Brani) menggelar rapat koordinasi melalui video conference dengan UPT BP2MI se-Indonesia, Rabu (07/10).
Mantan Legislator Sulut ini menegaskan pihaknya bertekad untuk memberantas mafia-mafia yang mengirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara ilegal.
โPara mafia ini mempunyai bekengan yang kuat, punya SDM dan link yang kuat, tapi itu tidak menghalangi saya bersama satgas BP2MI untuk berantas mafia-mafia ini,โtegas Brani kepada KOMENTAREN.NET.
Dia menyatakan saat ini penegakan hukum harus maksimal. โTangkap, penjarakan dan miskinkan mereka para mafia agar ada efek jera,โtandas Brani.
Berdasar data di sistem BP2MI, tercatat ada 3,7 juta PMI yang tersebar di 150-an negara. Data ini menurut Brani, berbeda dari catatan World Bank (Bank Dunia), ada sedikitnya 9 juta Pekerja Migran asal Indonesia.
Terkait perbedaan data ini, Brani mangatakan ada โgapโ sangat besar 5 jutaan pekerja yang tidak tercatat di BP2MI. Menurutnya, pekerja migran itu berangkat secara ilegal alias tak tercatat di BP2MI. Para pekerja migran yang tak tercatat itu berisiko menimbulkan persoalan.
โJika mereka tidak tercatat by name by address, negara penempatannya di mana, sektor pekerjaannya apa. Otomatis mereka berada di luar radar pengawasan negara,โ ungkap Brani.
Lanjutnya, mereka yang berangkatnya ilegal, konsekuensinya bisa saja negara tak memberi perlindungan ketika terjadi masalah.
โNegara biasanya hadir ketika mereka kena masalah dan melapor ke KBRI. Negara mengadvokasi, bagaimana memberikan perlindungan, pendampingan hukum dan memulangkannya ke Indonesia,โ pungkas mantan Senator RI ini di Hotel Quality Manado.(mon)

redaksikomentaren@gmail.com