MUSIM layangan (falinggir) perlu diwaspadai. Seperti halnya peristiwa naas yang menimpa Yohanis Budi Santoso (21). Warga Solo ini dilaporkan harus meregang nyawa setelah lehernya tersangkut benang falinggir.
Informasi yang dilansir merdeka.com, menyebutkan korban mengalami kecelakaan usai mencoba sepeda motor yang selesai diservisnya. Yohanis adalah seorang montir. Saat melintas di Jalan Tangkuban Perahu tepatnya di depan Kantor Pos Mojosongo, Kamis (11/06) sore, leher korban tersangkut benang layangan yang tersambung ke tiang listrik.
Saksi mata Agus mengaku, saat kejadian koban mengendarai sepeda motor Kawasaki AD 2393 QF. Sampai di lokasi kejadian leher korban tersangkut benang layangan yang berada di tiang listrik.
“Benang layangan tersebut sampai ketarik dan menyayat leher korban. Korban kehilangan kendali sehingga sepeda motor menabrak pagar depan kantor pos dan terjatuh,” katanya.
Setelah terjatuh, lanjut dia, korban kemudian bangun dan melepas benang layangan yang ‘gate’ lehernya. Akibat sayatan benang yang tajam tersebut, darah dari leher korban terus keluar darah. Dan korban yang tidak kuat akhirnya terjatuh.
Pada awalnya Agus mengira kejadian itu hanya kecelakaan biasa. Agus bersama warga pun berusaha memberikan pertolongan pada korban. Agus terkejut melihat leher korban tersangkut benang layangan dan kondisinya parah sehingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Kantor Laka Satlantas Polresta Surakarta, Iptu Maryono menyampaikan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca kejadian tersebut. “Olah TKP ini untuk melengkapi data yang sebelumnya telah diamankan dari lokasi kejadian. Kami hanya melengkapi data yang kemarin,” jelasnya. Pihaknya juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya sepeda motor yang dikendarai korban maupun benang gelas yang menyayat leher korban. (mdc/*)

redaksikomentaren@gmail.com