oleh

Bangun Fish Market International, Menteri Suharso: Likupang Paling Siap !

Manado, Komentaren.net – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengungkapkan, salah satu Major Project RPJMN 2020-2024 di Bumi Nyiur Melambai, adalah pembangunan Pelabuhan Perikanan dan Fish Market bertaraf Internasional di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara. Hal itu disampaikan Gubernur Olly ketika menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 Provinsi Sulut di Manado, Rabu (21/04/2021).

Menariknya, Fish Market International Likupang  yang nantinya akan berfungsi sebagai Pusat Pelelangan Ikan Internasional, merupakan salah satu proyek  yang dinilai paling siap oleh Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa.

Di Indonesia sendiri, ungkap Menteri Suharso, ada tiga lokasi pembangunan Fish International Market. Selain di Likupang, juga di Bagansiapi-Api (Riau) dan Tual atau Saumlaki (Maluku).

Menteri menyebut, Fish Market International di Sulawesi Utara, akan menjadi yang pertama di Indonesia karena sebelumnya tidak ada. Sedangkan di wilayah perairan yang dekat Sulut ada di Filipina. “Di utara Indonesia, ada di General Santos (Filipina),” katanya. Intinya International Fish Market ini memang harus segera kita mulai.”

Dan menurutnya, Likupang adalah daerah yang paling siap untuk pembangunan International Fish Market karena sudah ada pasokan ikan yang mencukupi, sentra budidayaikan, serta industri pengolahan ikan. “Ikan yang mau ditangkap di sana ada dua jenis ikan, bluefin (sirip biru) dan yellowfin (sirip kuning) tuna. Ikan-ikan itu saat remaja masuk ke situ karena airnya lebih hangat,” tuturnya.

Suharso mengajak Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengenmbangkan International.Fish Market tersebut. “Setelah disampaikan fish market, itu saya harus lanjutkan, itu perintah untuk saya. Sesuai perintah presiden, harus ada infrastruktur yang menyambut, termasuk ke kawasan perikanan,” ungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Berdasarkan perhitungan Bappenas, sektor perikanan memiliki potensi sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) USD 100-160 miliar (Rp 1.410 – Rp 2.259 Triliun). Menurutnya, keberadaan international market tersebut merupakan sokusi untuk mendingkrak PDB sektor perikanan. Pembangunannya sudah pernah diusulkan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), namun belum mendapat respon yang serius.

Seperti diketahui, Gubernur Olly menyebut, dalam pencapaian Visi Misi Sulut juga didukung dengan Alokasi Pendanaan Pusat sebagai bagian dari Major Project RPJMN 2020-2024, antara lain :

1. Pembangunan pelabuhan perikanan dan

fish market bertaraf internasional Likupang;

2. Pembangunan dan penataan pasar di Kota Manado;

3. Normalisasi sungai yang bermuara di Kota Manado;

4. Pembangunan fasilitas pengolahan limbah B3 medis Manado;

5. Pembangunan jalan lingkar Pulau Karakelang;

6. Pembangunan tanggul pengaman pantai di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara;

7. Pembangunan tanggul pengaman sungai Andagile Kabupaten Bolaang Mongondow Utara;

8. Pemenuhan Energi Listrik di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud;

9. Feasibility study pembangunan jalan alternatif Manado-Tomohon;

10. Termasuk di dalamnya pembangunan melalui kerjasama Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan Pihak Swasta yaitu Triple-Helix pembangunan ketahanan pangan (food estate) untuk industri peternakan sapi dengan Lokus Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Ruang lingkup antara lain pendirian Institute of Future Farming Systems di Manado dan pembangunan Rumah Potong Hewan.

HIBAH AMERIKA SERIKAT (AS)

Tak hanya itu, Olly juga menyebut Pemprov Sulut mendapatkan alokasi pendanaan dari hibah Pemerintah Amerika Serikat melalui program Compact-II oleh Millenium Challange Corporation (MCC) yang saat ini dalam tahap penyusunan Proposal, serta alokasi dari bantuan Bank Dunia

yaitu program ICARE (Integrated, Corporation, of Agriculture Research, Development and Empowerment) untuk pengembangan komoditi kelapa dan jagung di Sulut dengan Lokus Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara. (ven/*)