KOMENTAREN.NET, MANADO – Dua Legislator Sulut angkat bicara terkait kondisi Asrama Bogani di Yogyakarta. Apalagi diketahui, asrama yang dihuni mahasiswa asal Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, enam tahun menunggak pajak.
Ketua Komisi IV DPRD Sulut James Karinda mengaku prihatin dengan kondisi yang ada. Kepada Komentaren, Karinda menegaskan bahwa hal ini harus disikapi pemerintah daerah. โSaya dapat informasi ternyata selain menunggak pajak, kondisi gedung asrama itu cukup memiriskan.
Waktu lalu saat hujan kabarnya sempat banjir,โ kata Karinda di Manado, Selasa (26/03). Menurutnya, kondisi yang ada dapat memengaruhi intensitas belajar para mahasiswa. Sangat disayangkan karena mahasiswa-mahasiswa di sana banyak yang menelorkan prestasi baik. “Saya di sini bicara soal nasib dari mutu pendidikan. Bagaimana bisa belajar dengan kondisi seperti itu? Ini harus diperhatikan,” tegas Karinda.
“Saya yakin pemerintah dapat menuntaskan persoalan ini, apalagi berkaitan dengan pendidikan yang sangat berkaitan dengan semangat pemprov dalam peningkatan mutu pendidikan,” tukasnya. Terpisah, Legislator BMR Raski Mokodompit mengaku sedih dengan informasi tersebut. Ia bahkan mengimbau agar aset asrama itu diserahkan saja ke pemerintah provinsi. “Kalau memang pemkab sudah tidak mampu, serahkan saja ke provinsi.
Saya berjanji akan selesaikan persoalan di asrama tersebut. Apalagi pak gubernur sangat memperhatikan mahasiswa Sulut yang berada di luar daerah,” pungkas Raski. Terinformasi, asrama Bogani milik Pemkab Bolmong di Yogyakarta, nyaris tak pernah diperhatikan pemerintah kabupaten. Bahkan asrama itu telah menunggak pajak selama enam tahun.(rol)

redaksikomentaren@gmail.com